Selasa, 09 Juli 2013

Pol-Air temukan 7 Ton solar hasil timbunan



Satuan Kepolisian perairan(Satpolair)berhasil menyita 7
ton Bahan Bakar Minyak Solar dirumah warga kampung Lokkasaile
kelurahan Mappasaile Kecamatan Pangkajene kamis (4/7).

Kepala Satuan Kepolisian Perairan(Kasatpolair) AKP Darwis Akip mengatakan,
pihaknya menemukan BBM solar ini dalam rangka operasi dian untuk
antisipasi BBM bersubsidi 2013.

Darwis menceritakan, bahwa dirinya selalu mendapatkan info dari
masyarakat bahwa seringnya kapal sampan(jolloro')memuat galon besar
yang disinyalir berisi solar untuk dibawa kepulau.

Dasar dari laporan itu maka pihaknya melakukan pemantauan.

Pada(3/7)malam, pihaknya memantau sebuah kapal  yang sandar di
pelabuhan pangkajene dekat pasar, pihaknya  menyelusuri, orang dari
kapal berikut membawa solar tersebut  mengarah ke rumah tersangka, H
Ismail Ap.

Keesokan harinya,kamis(4/7) sekitar jam 10 pagi ia dan beberapa
anggota mendatangi rumah H Ismail,dan melakukan pengecekan dirumahnya,
setelah telusuri surat administrasi kepemilihan usaha, yang ternyata
ilegal.

"Pertama kami menemukan beberapa drum di dalam rumahnya yang berisi
solar sebanyak 3 ton, tapi kami menganalisa, pasti masih ada,  stlah
kita telusuri ternyata dibelakang rmahnya terdapat sesuatu yang
ditutupi terpal yg berisi galon besar. begitupun di 2 tempat yang
berbeda tepatnya di lantai 2 rumahnya dengan total keseluruhan 7 ton".

Ismail sempat meminta negosiasi terhadap kami, dengan alasan ia hanya
rakyat kecil dan mengaku memiliki penyakit diabetes. Namun ini bukan
masalah kecil, kami harus menindak lanjuti.

Maka hari itu juga  kami menyita dan bawa barang bukti tersebut ke
markas  polsek air untuk pengamanan lebih lanjut.

Dalam kasus ini terkait Undang2 No.22 tahun 2001 pasal 55 ayat B dan D
tentang bahan bakar minyak dan gas bumi, yang berisi setiap orang yang
menyalahgunakan pengangkutan dan atau niaga yang disubsidi pemerintah
dengan ancaman hukuman 6 tahun denda Rp.60 milyar,serta pasal 53
tentang niaga tanpa surat izin ancaman hukuman 3 tahun dan denda 30
milyar.

Kepala Kepolisian Resort(Kapolres)Pangkep,Ajun komisaris Besar
Kepolisian(AKP)Deny Hermana mengatakan, dalam kasus penimbunan saya
melihat pelaku melakukan sendiri tanpa ada bos atu pelaku utama,
karena dalam operasi dian yang dilakukan kepolisian, pelakunya
berbeda-beda, hingga saat ini total penyitaan BBM solar yang berhasil
di sita sebanyak 20 ton, tapi saya sangat berharap aparat tidak
terlibat".

Lagi Jaga Cucu, Rumah Terbakar

Tiga rumah dan dua motor hangus dilalap api saat si jago merah mengamuk di Kampung Sanrangan atau Baru-baru Toa, Kelurahan Bonto Perak, Kecamatan Pangkajene, Pangkep, Sabtu (6/7) pukul 13.15 Wita.
Belum ada laporan pasti penyebab kebakaran ini. Untuk sementara, aparat kepolisian menduga, kebakaran tersebut disebabkan hubungan pendek arus listrik yang terjadi di salah satu rumah korban.
Adapun tiga rumah yang hangus terbakar masing-masing milik H Nurdin Nuhung (60), Mirawati (28) dan Sumarni (37).
H Nurdin Nuhung yang ditemui di sekitar lokasi kejadian tampak syok. Sementara, dua korban lainnya beberapa saat setelah kejadian tak sadarkan diri.
Di beberapa tubuh H Nurdin terlihat luka bakar. Ia mengalami luka bakar saat berupaya menyelamatkan barang berharga dari dalam rumahnya. Termasuk menyelamatkan anggota keluarganya.
Nurdin mengatakan, beberapa saat sebelum kebakaran ia berada di kolong rumah menemani 2 cucunya yang sedang bermain. Namun, tiba-tiba beberapa tetangganya berteriak karena melihat api sementara menyala di rumah mereka.
"Saya langsung ke atas menyelamatkan surat-surat berharga. Makanya beberapa tubuh saya mengalami luka bakar," kata H Nurdin.
Hanya beberapa lama api membesar dan melalap dua rumah anaknya yang berada di samping dan belakang rumahnya. Sementara, kedua anaknya lagi tak berada di rumah.
"Saya heran, api itu dari mana. Istri saya berangkat pagi jualan di pasar, jadi tidak ada aktivitas masak-memasak, cucu saya juga tidak mungkin bermain api, karena mereka bersama saya," ucapnya pelan seraya menahan perih lukanya.
"Kalau dipikir kompor yang meledak, pastilah api datang dari arah dapur, tapi ini api datangnya dari ruang tamu," lanjutnya.
Eda, saksi mata yang melihat kobaran api mengaku tak bisa berbuat banyak. Ia hanya mampu berteriak memanggil warga untuk membantu, hingga ia pun tak sadarkan diri.
Sekitar  pukul 13.30, api dapat dipadamkan oleh 2 unit mobil pemadam kebakaran berikut 2 tangki air dari tangki yang dibantu oleh masyarakat. (ria/b)

Kamis, 06 Juni 2013

Uang Panaik Kurang, Nyawa Melayang.







PANGKEP,BKM-- Akibat Uang Mahar(Panaik) kurang tidak sesuai perjanjian,mempelai pria ditikam hingga meninggal dunia oleh iparnya.

Kejadian ini terjadi (4/6) pkl 17.40 di kampung Botonge Desa Barabatu Kecamatan Labbakkang Kabupaten Pangkep. Kani(32) mempelai pria ditikam oleh Nurdin(31)kakak iparnya.

Saat itu sekitar pukul 16.30 Kani diantar oleh keluarganya sebanyak 5 orang termasuk kepala Desa Barabatu,untuk melaksanakan pernikahan dengan Muliati(34).Setelah dirumah tersebut akad nikah dilangsungkan oleh imam setempat dengan uang mahar 3 juta, setelah akad nikah dilangsungkan rombongan korban serta kepala desa barabatu, meninggalkan rumah mulyati dan korban tetap di rumah istrinya.

Saat itu juga pelaku mendatangi korban, dan menanyakan kepada korban kenapa uang mahar hanya 3 juta yang dibawa sedangkan perjanjian sebelum melaksanakan akad nikah uang maharnya sebesar 5 juta. dari awal pertengkaran mulut antara pelaku dan korban pelaku tidak mengerti dan langsung menikam korban pada bagian dada sebanyak 4 kali  dan paha kanan sebanyak 1 kali, dengan menggunakan badik, akibat 5 tusukan tersebut korban meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara(TKP).selanjutnya mayat dibawa ke RSUD Pangkep untuk visum sedangkan pelaku serta barang bukti diamankan dipolsek Labakkang dan  sudah ditangani oleh anggota polres pangkep untuk proses lebih lanjut.

Taeni(48)saksi mata yang juga paman Muliati saat berada ditempat kejadian menceritakan bahwa, saat itu ia dan korban sedang baring-baring di ruang tamu, namun saat itu ia tertidur. ia terbangun sesaat ia mendengar teriakan Kani.

"Saya kaget saat mendengar suara teriakan, saat saya buka mata saya sempat melihat Nurdin keponakan saya menarik badik pada dada Kani, spontan saya bangun dan lari keluar rumah, saya ketakutan karena Nurdin terlihat kalap mata, tau-tau nanti saya jadi sasarannya juga",katanya saat di temui BKM di rumahnya.

Mursalim(53)ayah pelaku mengatakan," Sebenarnya saya dan orang tua Kani sudah setuju dengan mahar 3 juta tersebut, dan Nurdin juga sudah setuju beberapa hari sebelum akad nikah, tapi saya tidak tahu kenapa Nurdin sampai melakukan hal ini", ujarnya.

Muliati(34)mengatakan, saat kejadian ia tidak berada ditempat, ia keluar rumah untuk membeli obat,saat dijalan pulang banyak warga berkumpul dan menahannya untuk tidak pulang kerumah karena suaminya dibunuh.

"Saya panik tidak tahu mau kemana, saya hanya berfikir untuk langsung ke rumah pak desa untuk melapor, dan berlindung disana"

Menurut pengakuan Muliati semenjak meninggalkan rumah ia tak pernah melihat wajah suaminya lagi, bahkan sampai suaminya dikuburkan, lantaran dilarang oleh keluarganya.

"Sampai sekarang saya tidak melihat wajah suami saya, sesekali saya menangis bila mengingatnya", katanya dengan mata berkaca-kaca.

"Sampai sekarang juga saya belum melihat adik saya ditahanan polres, karena memang saya tidak mau melihatnya,saya sangat membencinya", tandasnya.

Kepala Desa Barabatu Asdar Mengatakan, sebelum ia  menjadi saksi dipernikahan Muliati dan Kani, tepat 20 hari yang lalu, kedua pasangan ini kepergok dirumah muliati sedang berduaan oleh Nurdin pukul 23.30 malam. Saat itu juga Nurdin menangkap Kani dan membawa ke rumahnya(Kepala Desa), disusul keluarga masing-masing.

"Malam itu juga Pihak keluarga Muliati meminta pertanggungjawaban Kani, lantaran Malu (Siri'). Pihak keluarga muliati yaitu Nurdin ( adik )ahli waris keluarga, menyebut mahar sebesar 5 juta, namun  pihak Kani, tidak menyanggupi dan meminta untuk mencari uang dulu. namun lantaran tidak percaya, maka motor yang dikendarai Kani di sita oleh Nurdin hingga kini, katanya saat ditemui di rumahnya.

Nurdin sang pelaku saat di temui BKM di tahanan Markas Kepolisian Resort(Makapolres) mengatakan," Saat itu saya tidak sempat menyaksikan proses nikah karena saya kerja (sopir truk), setelah saya pulang ke rumah saya melihat Kani, dan saya masih mengingat tentang penolakan Uang mahar yang diminta, Saya Emosi dan tidak tahan, langsung saja saya keluarkan badik dan menikamnya, saya malah tidak sadar kalau ada orang lain selain Kani disitu, Saya baru sadar ketika orang itu lari, dan saya juga langsung lari ke kantor polisi Labakkang untuk menyerahkan diri.

"Saya menyesal atas perbuatan saya, saya ingin meminta maaf pada keluarga Kani namun mereka tak menemui saya", mudah-mudahan polisi bisa mempertimbangkan hukuman saya ", ucapnya sambil menunduk.

Kepala Satuan(Kasat) Reskrim Kepolisian Resort( Polres) Pangkep Ajun Komisaris Polisi(AKP), Alimuddin mengatakan, " Untuk saat ini pelaku sudah ditahan,dan pelaku dijerat Pasal 340 KUHP merampas nyawa orang lain secara berencana dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup, dan junto pasal 338 ancaman minimal 20 tahun penjara maksimal seumur hidup.

Rabu, 29 Mei 2013

Lagi-lagi, Aksi Blokir Jalan Di Kabupaten Pangkep.

Aksi blokir jalan oleh warga kampung Sela, Desa Mangilu, Kecamatan Bungoro Pangkep sejak sabtu(25/5)masih berlanjut. Pos ronda yang digunakan warga untuk menutup akses jalan yang sehari-harinya dilalui truk pengangkut hasil tambang masih berada ditengah jalan. Sejumlah warga nampak berjaga-jaga disekitar pos.

"Kami tidak akan membuka jalan ini sebelum diperbaiki, ini sudah kesepakatan seluruh warga Sela,"Kata Darwis, salah seorang warga yang berada dilokasi pemblokiran jalan kampung Sela(29/5).

Puluhan truk dan beberapa kendaraan tambang lain masih tertahan tak beroperasi karena tak bisa melewati blokir warga.

Sementara itu ditempat yang berbeda, Kampung Siloro Desa mangilu Kecamatan Tondong Tallasa', hari ini juga (29/5),melakukan pemblokiran jalan dengan menggunakan papan dan batu gunung, serta motor warga sebagai benteng pertahanan.

Asdar(27) salah seorang warga siloro mengatakan, ini adalah aksi penutupan jalan yang ke dua, sebelumnya, bulan januari kami menanam padi dijalanan, waktu itu jalan kami buka karena ada kesepakatan , bahwa perusahaan akan men-cor jalan dan melakukan penyiraman 5 kali sehari, namun beberapa bulan belakangan ini, jalan kembali rusak, dan tak ada sama sekali penyiraman",pungkasnya.

Abdul Malik Kepala Desa Mangilu mengatakan," Saya akan terus mendukung aksi warga, masalahnya, debu serta lumpur yang tiap hari di berikan oleh warga oleh truk pengangkut tambang, sudah menimbulkan penyakit Ispa pada masyarakat, ditambah lagi jalan yang berlubang sering membuat pengendara mengalami kecelakaan.

Menanggapi tuntutan warga tersebut, Kepala Bagian Pertambangan Umum Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Pangkep, Ir Dahmadi Dahlan membenarkan aksi pemblokiran warga Kampung sela yang menutup jalan. Ia mengaku memahami perasaan warga yang marah terhadap kondisi jalan yang dirusak oleh kendaraan tambang yang berkapasitas melebihi tonase jalan.

"Memang benar, warga selalu tutup jalan, itu jalan satu-satunya wajar kalau mereka tutup jalan," katanya.

Ia berharap agar para pengusaha pemegang izin tambang memperhatikan kondisi sosial disekitar tambang, termasuk kondisi jalan. Meski membenarkan kalau kualitas jalan tidak sesuai dengan kapasitas kendaraan, namun ia enggan menanggapi terlalu banyak.

"Kualitas jalan memang tidak sesuai untuk truk 10 roda, tapi masalah itu tanyakan saja ke dinas PU (Pekerjaan Umum). Seharusnya pemegang izin, pengusaha tambang dan termasuk Tonasa untuk memberikan perhatian," harap Dahmadi.

Dahmadi menjelaskan, sejak April tahun ini perusahaan tambang telah melakukan perbaikan jalan sementara dengan penimbunan jalan yang berlubang. Tapi karena hujan yang cukup deras maka jalan kembali rusak. Ia mengaku setuju dengan tuntutan warga untuk peningkatan kwalitas jalan, bukan hanya penimbunan jalan yang berlubang.

"Sebenarnya sejak April pengusaha sudah melakukan perbaikan sementara, tapi kondisinya memang harus ada perbaikan permanen jalan disana itu," tukas Dahmadi.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pangkep, Ir Sunandar mengakui sudah meninjau langsung lokasi blokir jalan, ia mengatakan bahwa pihaknya belum menganggarkan perbaikan jalan Kampung

Meski belum dianggarkan, Sunandar mengatakan bahwa untuk perbaikan jalan sementara seperti yang diminta warga, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para pengusaha tambang. Pihak PUTR membantu penimbunan dengan menurunkan dua kendaraan berat.

"Kita sudah koordinasi dengan pengusaha tambang, jadi mereka siapkan timbunan dan kami menyiapkan kendaraan berat," pungkas Sunandar.

Ia juga mengatakan bahwa untuk tahun ini Dinas PU dan tata ruang fokus melakukan perbaikan jalan dijalan kecamatan sepanjang jalur Desa Mangilu ke Kecamatan tondong Tallasa.

" Insya Allah pertengahan bulan juni, pekerjaan jalan akan dimulai",katanya.

Terpisah H.Haris Gani pemilik salah satu perusahaan tambang, juga sangat memahami pemblokiran jalan oleh warga kampung Sela, dan kampung Siloro pasalnya jalan itu sangat rusak parah, ia mengatakan bahwa pihaknya sering melakukan penimbunan jalan. dan ia juga mengakui bahwa sudah 2 bulan lebih perusahaannya tidak mengangkut hasil tambang diarea tersebut, dengan alasan jenis tambangnya tidak cocok dengan pesanan. jadi ia tidak tahu kalau ada pemblokiran jalan yang dilakukan warga karena kejadian ini jauh setelah ia tak beroperasi lagi.

"Wajar kalau warga marah, karena itu jalan satu-satunya, perorangan saja kalau jalanan didepan rumahnya berlubang sedikit pasti mengeluh, apalagi jalanan mereka, rusak satu kampung",belanya.

"Perusahaan kami sudah tidak beroperasi lagi sejak 2 bulan lalu, sebelumnya saat beroperasi disana kami selalu menimbun jalan dan juga ketika selesai mengangkut kami selalu membersihkan diarea tambang", kata Haris yang juga Anggota Komisi III DPRD Pangkep ini.

Anggapan Haris ini dibenarkan warga, bahwa dulu saat perusahaannya beroperasi, hanya perusahaannya yang rajin membersihkan dan menimbun jalan berlubang.

Sebagai Anggota DPRD Pangkep ia mengatakan " Untuk penimbunan yang dilakukan para perusahaan tambang, itu bukan solusi yang bagus, semestinya jalanan itu dibeton. itu kan jalanan umum, jalanan pemerintah Kabupaten Pangkep, semestinya Dinas terkait seperti, Dinas perhubungan dan Dinas PU memperhatikan hal tersebut"katanya.

Minggu, 26 Mei 2013

Warga Mangilu Marah, Akses Jalan Perusahaan diblokir


 
Jalanan Rusak disepanjang jalan poros Kampung Sela Desa Mangilu Kecamatan Bungoro kini di blokir ratusan masyarakat mengangkat pos ronda dan menempatkannya ditengah jalan, akibatnya puluhan mobil truk pengangkut hasil tambang berderet tak melakukan aktivitasnya.

Sebelumnya ancaman warga untuk menutup jalan pernah diwacanakan masyarakat dan diberitakan di BKM edisi bulan maret lalu, aksi ini merupakan bentuk protes masyarakat setempat ,karena  kondisi jalan yang rusak parah , akibat padatnya lalu lalang kendaraan truk pengangkut tambang yang setiap hari melewati daerah tersebut dengan kapasitas yang melebihi tonase untuk jalan kecamatan.

Aksi ini pula dikarenakan masyarakat bosan menunggu janji janji beberapa perusahaan penambang, untuk memperbaiki jalanan berlubang serta berdebu yang rawan terjadi kecelakaan tersebut.

Kepala Desa Mangilu, Abdul Malik mengatakan " Kalau tidak bikin aksi seperti ini tidak akan diperhatikan, aksi ini dari masyarakat dan saya sangat mendukung.

"Pegang kata-kata saya, kalau buat aksi seperti ini dianggap pidana karena merugikan perusahaan tambang, biar dipenjara saya berani demi masyarakat." teriaknya dengan suara lantang dan disambut tepukan dan teriakan ratusan warga.

"Saya selaku pemerintah disini selalu meminta jalanan ini agar diperhatikan, masyarakat juga sudah bosan menyampaikan, tapi tidak ada yang mau peduli, kami ini sudah berapa kali rapat dengan pemimpin perusahaan,tapi tidak ada yang mau dengar, mereka mau enaknya saja"geramnya.

Pengawas lapangan, Puang cora mengatakan, "Jalanan ini tidak pernah diperbaiki, para pemimpin perusahaan menjanjikan untuk perbaikan berkelanjutan, tapi ternyata bohong belaka",katanya.

Erni salah satu warga mengatakan, " Mereka tidak punya mata, telinga apalagi hati, berkali-kali mengadakan pertemuan dan membahas perbaikan jalan, tapi hanya janji-janji saja,tidak ada buktinya,lebih baik tutup saja, masa disitu enak disini tersiksa."ketusnya.

Konvoi Kelulusan Pangkep Diwarnai Aksi Kejar-kejaran


Konvoi yang dilakukan siswa-siswi dalam kelulusan mereka dijalan raya, membuat bising. oleh karenanya mereka dikejar oleh personil kepolisian resort (polres)Pangkep yang sudah berjaga-jaga dibeberapa titik dan digiring ke markas polres ,jum'at(24/5).

Pengumuman Kelulusan sudah diterima oleh siswa siswi tingkat SMA/SMK/MA kabupaten pangkep, luapan rasa gembira mereka, mereka tuangkan dengan mencorat-coret baju bahkan rambut dan wajah mereka sambil berkonvoi dijalan raya.

Kepala Kepolisian Resort Pangkep, AKBP Deni Hermana mengatakan,
"Yg jelas kita menghargai mereka, karena senang dengan pelulusannya, tugas kita hanya untuk pengawalan, tetap membimbing saat melakukan konvoi agar tetap tercipta keamanan" katanya.

"Untuk antisipasi pelulusan Sebelumnya kita sudah antisipasi ke sekolah-sekolah, kepala sekolah dan guru-guru juga sudah memberikan peringatan dan teguran kepada siswanya, kalaupun mereka tetap melakukan corat-coret dan konvoi dijalanan, apa boleh buat itu manusiawi, mereka meluapkan kegembiraan kelulusan mereka.

" Sekali lagi tugas kami hanya melakukan pengawalan, jangan sampai ada konvoi besar-besaran, lebih baik mereka kita kawal supaya mereka terpecah sehingga tidak terjadi pelanggaran lalu lintas.


Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangkep mengatakan,H.M Ridwan" Untuk tahun ini mengalami penurunan 1 digit, tahun 2012 99,87 persen tahun ini 98,42 ini adalah prestasi yang dicapai ",katanya.

Prediksi kemarin paling tinggi 90 persen, ujian nasional yg dirancang ini, adalah tes yang mampu membedakan siswa yang belajar dan tidak, hal itu menyebabkan bahwa itu prestasi, punya bobot tersendiri dengan kelulusan sebelumnya,dan ini melebihi target",lanjutnya.

"Kebijakkan pemerintah, dulu yang tidak lulus diikutkan dipaket c, tahun ini harus mengulang dan saat ujian nasional semuanya bersamaan.

Untuk Pangkep, semua siswa peserta ujian SMK lulus 100 persen, sedangkan 77 siswa SMA/MA tidak lulus. sekolah tersebut adalah,
SMA Semen Tonasa 4 orang, SMA DDI Sibatua 39 orang,SMA Negeri 1 Labakkang 6 orang, SMA Negeri 1 Segeri 9 orang, MA DDI Padang Lampe 1 orang, MA Pesantren Kel.Perak 1 orang, SMA negeri 1 Liukang Kalmas 1 orang, SMA 1 Boddie Mandalle 10 orang,MA Guppi Bonto Langkasa 6 orang.Intinya sekolah Swasta jauh tingkat kelulusaanya kecil dari Negeri. Pangkep

Bedah Rumah Di Belae Hasil Patungan Kodim Dan Tonasa

Lurah Biraeng;Saya Senang Hanya 2 minggu Kodim Memberikan Dana

PANGKEP,BKM--Dg.Mari(76) wanita sebatang kara warga Belae,Kelurahan Biraeng,Kecamatan Minasate'ne. dapat bantuan bedah rumah dari Kodim berkat perhatian lurahnya yang dikenal mempunyai solidaritas tinggi selalu memperhatikan masyarakatnya.

Lurah Biraeng,Abdul Haling saat ditemui dilokasi (23/5)mengatakan, "Rumah ini di kerjakan mulai hari ini hingga senin depan. Kegiatan ini semata-mata untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat yang tercipta kesejahteraan.  mudah-mudahan kegiatan seperti ini terus bisa dilaksanakan, karena sangat membantu masyarakat miskin".

Menurut Haling, rumah yang tidak layak huni di wilayahnya terdata 36 rumah, ia selalu mengusahakan untuk bisa direnovasi , ia sudah mencoba mengajukan bantuan ke dinas pemukiman dan dinas terkait sejak 2 tahun yang lalu, namun tidak terealisasi. Dan kini setelah ia mengajukan permintaan bantuan bedah rumah di Kodim Pangkep, hanya 2 minggu langsung terealisasi." Saya sungguh-sungguh berterimah kasih kepada Kodim Pangkep",kenangnya.

Komandan Kodim 1421 Pangkep,Letnan Kolonel(letkol) Inf Bakri mengatakan, " Ini adalah program Kodim di tahun 2013, dan murni swadaya ,sebelumnya 10 rumah tidak layak huni telah dibedah(renovasi) dikecamatan pangkajene. untuk satu rumah, besar dana yang dikeluarkan sekitar Rp10 juta hingga Rp12 juta ,hasil patungan dari Anggota Kodim serta Tonasa".

"Program kodim ini ditujukan untuk masyarakat miskin, karena mereka harus mendapatkan hunian yang layak. Sampai hari ini, kami menerima banyak permintaan untuk bedah rumah, jadi siap-siap patungan lagi,hahahaaa....candanya.(Ria)