Jalanan Rusak disepanjang jalan poros Kampung Sela Desa Mangilu
Kecamatan Bungoro kini di blokir ratusan masyarakat mengangkat pos ronda
dan menempatkannya ditengah jalan, akibatnya puluhan mobil truk
pengangkut hasil tambang berderet tak melakukan aktivitasnya.
Sebelumnya ancaman warga untuk menutup jalan pernah diwacanakan masyarakat dan diberitakan di BKM edisi bulan maret lalu, aksi ini merupakan bentuk protes masyarakat setempat ,karena kondisi jalan yang rusak parah , akibat padatnya lalu lalang kendaraan truk pengangkut tambang yang setiap hari melewati daerah tersebut dengan kapasitas yang melebihi tonase untuk jalan kecamatan.
Aksi ini pula dikarenakan masyarakat bosan menunggu janji janji beberapa perusahaan penambang, untuk memperbaiki jalanan berlubang serta berdebu yang rawan terjadi kecelakaan tersebut.
Kepala Desa Mangilu, Abdul Malik mengatakan " Kalau tidak bikin aksi seperti ini tidak akan diperhatikan, aksi ini dari masyarakat dan saya sangat mendukung.
"Pegang kata-kata saya, kalau buat aksi seperti ini dianggap pidana karena merugikan perusahaan tambang, biar dipenjara saya berani demi masyarakat." teriaknya dengan suara lantang dan disambut tepukan dan teriakan ratusan warga.
"Saya selaku pemerintah disini selalu meminta jalanan ini agar diperhatikan, masyarakat juga sudah bosan menyampaikan, tapi tidak ada yang mau peduli, kami ini sudah berapa kali rapat dengan pemimpin perusahaan,tapi tidak ada yang mau dengar, mereka mau enaknya saja"geramnya.
Pengawas lapangan, Puang cora mengatakan, "Jalanan ini tidak pernah diperbaiki, para pemimpin perusahaan menjanjikan untuk perbaikan berkelanjutan, tapi ternyata bohong belaka",katanya.
Erni salah satu warga mengatakan, " Mereka tidak punya mata, telinga apalagi hati, berkali-kali mengadakan pertemuan dan membahas perbaikan jalan, tapi hanya janji-janji saja,tidak ada buktinya,lebih baik tutup saja, masa disitu enak disini tersiksa."ketusnya.
Sebelumnya ancaman warga untuk menutup jalan pernah diwacanakan masyarakat dan diberitakan di BKM edisi bulan maret lalu, aksi ini merupakan bentuk protes masyarakat setempat ,karena kondisi jalan yang rusak parah , akibat padatnya lalu lalang kendaraan truk pengangkut tambang yang setiap hari melewati daerah tersebut dengan kapasitas yang melebihi tonase untuk jalan kecamatan.
Aksi ini pula dikarenakan masyarakat bosan menunggu janji janji beberapa perusahaan penambang, untuk memperbaiki jalanan berlubang serta berdebu yang rawan terjadi kecelakaan tersebut.
Kepala Desa Mangilu, Abdul Malik mengatakan " Kalau tidak bikin aksi seperti ini tidak akan diperhatikan, aksi ini dari masyarakat dan saya sangat mendukung.
"Pegang kata-kata saya, kalau buat aksi seperti ini dianggap pidana karena merugikan perusahaan tambang, biar dipenjara saya berani demi masyarakat." teriaknya dengan suara lantang dan disambut tepukan dan teriakan ratusan warga.
"Saya selaku pemerintah disini selalu meminta jalanan ini agar diperhatikan, masyarakat juga sudah bosan menyampaikan, tapi tidak ada yang mau peduli, kami ini sudah berapa kali rapat dengan pemimpin perusahaan,tapi tidak ada yang mau dengar, mereka mau enaknya saja"geramnya.
Pengawas lapangan, Puang cora mengatakan, "Jalanan ini tidak pernah diperbaiki, para pemimpin perusahaan menjanjikan untuk perbaikan berkelanjutan, tapi ternyata bohong belaka",katanya.
Erni salah satu warga mengatakan, " Mereka tidak punya mata, telinga apalagi hati, berkali-kali mengadakan pertemuan dan membahas perbaikan jalan, tapi hanya janji-janji saja,tidak ada buktinya,lebih baik tutup saja, masa disitu enak disini tersiksa."ketusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar