Aksi blokir jalan oleh warga kampung Sela, Desa Mangilu,
Kecamatan Bungoro Pangkep sejak sabtu(25/5)masih berlanjut. Pos ronda
yang digunakan warga untuk menutup akses jalan yang sehari-harinya
dilalui truk pengangkut hasil tambang masih berada ditengah jalan.
Sejumlah warga nampak berjaga-jaga disekitar pos.
"Kami tidak akan membuka jalan ini sebelum diperbaiki, ini sudah
kesepakatan seluruh warga Sela,"Kata Darwis, salah seorang warga yang
berada dilokasi pemblokiran jalan kampung Sela(29/5).
Puluhan truk dan beberapa kendaraan tambang lain masih tertahan tak beroperasi karena tak bisa melewati blokir warga.
Sementara itu ditempat yang berbeda, Kampung Siloro Desa mangilu
Kecamatan Tondong Tallasa', hari ini juga (29/5),melakukan pemblokiran
jalan dengan menggunakan papan dan batu gunung, serta motor warga
sebagai benteng pertahanan.
Asdar(27) salah seorang warga siloro mengatakan, ini adalah aksi
penutupan jalan yang ke dua, sebelumnya, bulan januari kami menanam padi
dijalanan, waktu itu jalan kami buka karena ada kesepakatan , bahwa
perusahaan akan men-cor jalan dan melakukan penyiraman 5 kali sehari,
namun beberapa bulan belakangan ini, jalan kembali rusak, dan tak ada
sama sekali penyiraman",pungkasnya.
Abdul Malik Kepala Desa Mangilu mengatakan," Saya akan terus
mendukung aksi warga, masalahnya, debu serta lumpur yang tiap hari di
berikan oleh warga oleh truk pengangkut tambang, sudah menimbulkan
penyakit Ispa pada masyarakat, ditambah lagi jalan yang berlubang sering
membuat pengendara mengalami kecelakaan.
Menanggapi tuntutan warga tersebut, Kepala Bagian Pertambangan Umum
Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Pangkep, Ir Dahmadi
Dahlan membenarkan aksi pemblokiran warga Kampung sela yang menutup
jalan. Ia mengaku memahami perasaan warga yang marah terhadap kondisi
jalan yang dirusak oleh kendaraan tambang yang berkapasitas melebihi
tonase jalan.
"Memang benar, warga selalu tutup jalan, itu jalan satu-satunya wajar kalau mereka tutup jalan," katanya.
Ia
berharap agar para pengusaha pemegang izin tambang memperhatikan
kondisi sosial disekitar tambang, termasuk kondisi jalan. Meski
membenarkan kalau kualitas jalan tidak sesuai dengan kapasitas
kendaraan, namun ia enggan menanggapi terlalu banyak.
"Kualitas jalan memang tidak sesuai untuk truk 10 roda, tapi masalah
itu tanyakan saja ke dinas PU (Pekerjaan Umum). Seharusnya pemegang
izin, pengusaha tambang dan termasuk Tonasa untuk memberikan perhatian,"
harap Dahmadi.
Dahmadi menjelaskan, sejak April tahun ini perusahaan tambang telah
melakukan perbaikan jalan sementara dengan penimbunan jalan yang
berlubang. Tapi karena hujan yang cukup deras maka jalan kembali rusak.
Ia mengaku setuju dengan tuntutan warga untuk peningkatan kwalitas
jalan, bukan hanya penimbunan jalan yang berlubang.
"Sebenarnya sejak April pengusaha sudah melakukan perbaikan
sementara, tapi kondisinya memang harus ada perbaikan permanen jalan
disana itu," tukas Dahmadi.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum
dan Tata Ruang Pangkep, Ir Sunandar mengakui sudah meninjau langsung
lokasi blokir jalan, ia mengatakan bahwa pihaknya belum menganggarkan
perbaikan jalan Kampung
Meski belum dianggarkan, Sunandar mengatakan bahwa untuk perbaikan
jalan sementara seperti yang diminta warga, pihaknya sudah berkoordinasi
dengan para pengusaha tambang. Pihak PUTR membantu penimbunan dengan
menurunkan dua kendaraan berat.
"Kita sudah koordinasi dengan pengusaha tambang, jadi mereka siapkan
timbunan dan kami menyiapkan kendaraan berat," pungkas Sunandar.
Ia
juga mengatakan bahwa untuk tahun ini Dinas PU dan tata ruang fokus
melakukan perbaikan jalan dijalan kecamatan sepanjang jalur Desa Mangilu
ke Kecamatan tondong Tallasa.
" Insya Allah pertengahan bulan juni, pekerjaan jalan akan dimulai",katanya.
Terpisah
H.Haris Gani pemilik salah satu perusahaan tambang, juga sangat
memahami pemblokiran jalan oleh warga kampung Sela, dan kampung Siloro
pasalnya jalan itu sangat rusak parah, ia mengatakan bahwa pihaknya
sering melakukan penimbunan jalan. dan ia juga mengakui bahwa sudah 2
bulan lebih perusahaannya tidak mengangkut hasil tambang diarea
tersebut, dengan alasan jenis tambangnya tidak cocok dengan pesanan.
jadi ia tidak tahu kalau ada pemblokiran jalan yang dilakukan warga
karena kejadian ini jauh setelah ia tak beroperasi lagi.
"Wajar kalau warga marah, karena itu jalan satu-satunya, perorangan
saja kalau jalanan didepan rumahnya berlubang sedikit pasti mengeluh,
apalagi jalanan mereka, rusak satu kampung",belanya.
"Perusahaan
kami sudah tidak beroperasi lagi sejak 2 bulan lalu, sebelumnya saat
beroperasi disana kami selalu menimbun jalan dan juga ketika selesai
mengangkut kami selalu membersihkan diarea tambang", kata Haris yang
juga Anggota Komisi III DPRD Pangkep ini.
Anggapan Haris ini dibenarkan warga, bahwa dulu saat perusahaannya
beroperasi, hanya perusahaannya yang rajin membersihkan dan menimbun
jalan berlubang.
Sebagai Anggota DPRD Pangkep ia mengatakan "
Untuk penimbunan yang dilakukan para perusahaan tambang, itu bukan
solusi yang bagus, semestinya jalanan itu dibeton. itu kan jalanan umum,
jalanan pemerintah Kabupaten Pangkep, semestinya Dinas terkait seperti,
Dinas perhubungan dan Dinas PU memperhatikan hal tersebut"katanya.
Rabu, 29 Mei 2013
Minggu, 26 Mei 2013
Warga Mangilu Marah, Akses Jalan Perusahaan diblokir
Jalanan Rusak disepanjang jalan poros Kampung Sela Desa Mangilu
Kecamatan Bungoro kini di blokir ratusan masyarakat mengangkat pos ronda
dan menempatkannya ditengah jalan, akibatnya puluhan mobil truk
pengangkut hasil tambang berderet tak melakukan aktivitasnya.
Sebelumnya ancaman warga untuk menutup jalan pernah diwacanakan masyarakat dan diberitakan di BKM edisi bulan maret lalu, aksi ini merupakan bentuk protes masyarakat setempat ,karena kondisi jalan yang rusak parah , akibat padatnya lalu lalang kendaraan truk pengangkut tambang yang setiap hari melewati daerah tersebut dengan kapasitas yang melebihi tonase untuk jalan kecamatan.
Aksi ini pula dikarenakan masyarakat bosan menunggu janji janji beberapa perusahaan penambang, untuk memperbaiki jalanan berlubang serta berdebu yang rawan terjadi kecelakaan tersebut.
Kepala Desa Mangilu, Abdul Malik mengatakan " Kalau tidak bikin aksi seperti ini tidak akan diperhatikan, aksi ini dari masyarakat dan saya sangat mendukung.
"Pegang kata-kata saya, kalau buat aksi seperti ini dianggap pidana karena merugikan perusahaan tambang, biar dipenjara saya berani demi masyarakat." teriaknya dengan suara lantang dan disambut tepukan dan teriakan ratusan warga.
"Saya selaku pemerintah disini selalu meminta jalanan ini agar diperhatikan, masyarakat juga sudah bosan menyampaikan, tapi tidak ada yang mau peduli, kami ini sudah berapa kali rapat dengan pemimpin perusahaan,tapi tidak ada yang mau dengar, mereka mau enaknya saja"geramnya.
Pengawas lapangan, Puang cora mengatakan, "Jalanan ini tidak pernah diperbaiki, para pemimpin perusahaan menjanjikan untuk perbaikan berkelanjutan, tapi ternyata bohong belaka",katanya.
Erni salah satu warga mengatakan, " Mereka tidak punya mata, telinga apalagi hati, berkali-kali mengadakan pertemuan dan membahas perbaikan jalan, tapi hanya janji-janji saja,tidak ada buktinya,lebih baik tutup saja, masa disitu enak disini tersiksa."ketusnya.
Sebelumnya ancaman warga untuk menutup jalan pernah diwacanakan masyarakat dan diberitakan di BKM edisi bulan maret lalu, aksi ini merupakan bentuk protes masyarakat setempat ,karena kondisi jalan yang rusak parah , akibat padatnya lalu lalang kendaraan truk pengangkut tambang yang setiap hari melewati daerah tersebut dengan kapasitas yang melebihi tonase untuk jalan kecamatan.
Aksi ini pula dikarenakan masyarakat bosan menunggu janji janji beberapa perusahaan penambang, untuk memperbaiki jalanan berlubang serta berdebu yang rawan terjadi kecelakaan tersebut.
Kepala Desa Mangilu, Abdul Malik mengatakan " Kalau tidak bikin aksi seperti ini tidak akan diperhatikan, aksi ini dari masyarakat dan saya sangat mendukung.
"Pegang kata-kata saya, kalau buat aksi seperti ini dianggap pidana karena merugikan perusahaan tambang, biar dipenjara saya berani demi masyarakat." teriaknya dengan suara lantang dan disambut tepukan dan teriakan ratusan warga.
"Saya selaku pemerintah disini selalu meminta jalanan ini agar diperhatikan, masyarakat juga sudah bosan menyampaikan, tapi tidak ada yang mau peduli, kami ini sudah berapa kali rapat dengan pemimpin perusahaan,tapi tidak ada yang mau dengar, mereka mau enaknya saja"geramnya.
Pengawas lapangan, Puang cora mengatakan, "Jalanan ini tidak pernah diperbaiki, para pemimpin perusahaan menjanjikan untuk perbaikan berkelanjutan, tapi ternyata bohong belaka",katanya.
Erni salah satu warga mengatakan, " Mereka tidak punya mata, telinga apalagi hati, berkali-kali mengadakan pertemuan dan membahas perbaikan jalan, tapi hanya janji-janji saja,tidak ada buktinya,lebih baik tutup saja, masa disitu enak disini tersiksa."ketusnya.
Konvoi Kelulusan Pangkep Diwarnai Aksi Kejar-kejaran
Konvoi yang dilakukan siswa-siswi dalam kelulusan mereka dijalan raya, membuat bising. oleh karenanya mereka dikejar oleh personil kepolisian resort (polres)Pangkep yang sudah berjaga-jaga dibeberapa titik dan digiring ke markas polres ,jum'at(24/5).
Pengumuman Kelulusan sudah diterima oleh siswa siswi tingkat SMA/SMK/MA kabupaten pangkep, luapan rasa gembira mereka, mereka tuangkan dengan mencorat-coret baju bahkan rambut dan wajah mereka sambil berkonvoi dijalan raya.
Kepala Kepolisian Resort Pangkep, AKBP Deni Hermana mengatakan,
"Yg jelas kita menghargai mereka, karena senang dengan pelulusannya, tugas kita hanya untuk pengawalan, tetap membimbing saat melakukan konvoi agar tetap tercipta keamanan" katanya.
"Untuk antisipasi pelulusan Sebelumnya kita sudah antisipasi ke sekolah-sekolah, kepala sekolah dan guru-guru juga sudah memberikan peringatan dan teguran kepada siswanya, kalaupun mereka tetap melakukan corat-coret dan konvoi dijalanan, apa boleh buat itu manusiawi, mereka meluapkan kegembiraan kelulusan mereka.
" Sekali lagi tugas kami hanya melakukan pengawalan, jangan sampai ada konvoi besar-besaran, lebih baik mereka kita kawal supaya mereka terpecah sehingga tidak terjadi pelanggaran lalu lintas.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangkep mengatakan,H.M Ridwan" Untuk tahun ini mengalami penurunan 1 digit, tahun 2012 99,87 persen tahun ini 98,42 ini adalah prestasi yang dicapai ",katanya.
Prediksi kemarin paling tinggi 90 persen, ujian nasional yg dirancang ini, adalah tes yang mampu membedakan siswa yang belajar dan tidak, hal itu menyebabkan bahwa itu prestasi, punya bobot tersendiri dengan kelulusan sebelumnya,dan ini melebihi target",lanjutnya.
"Kebijakkan pemerintah, dulu yang tidak lulus diikutkan dipaket c, tahun ini harus mengulang dan saat ujian nasional semuanya bersamaan.
Untuk Pangkep, semua siswa peserta ujian SMK lulus 100 persen, sedangkan 77 siswa SMA/MA tidak lulus. sekolah tersebut adalah,
SMA Semen Tonasa 4 orang, SMA DDI Sibatua 39 orang,SMA Negeri 1 Labakkang 6 orang, SMA Negeri 1 Segeri 9 orang, MA DDI Padang Lampe 1 orang, MA Pesantren Kel.Perak 1 orang, SMA negeri 1 Liukang Kalmas 1 orang, SMA 1 Boddie Mandalle 10 orang,MA Guppi Bonto Langkasa 6 orang.Intinya sekolah Swasta jauh tingkat kelulusaanya kecil dari Negeri. Pangkep
Bedah Rumah Di Belae Hasil Patungan Kodim Dan Tonasa
Lurah Biraeng;Saya Senang Hanya 2 minggu Kodim Memberikan Dana
PANGKEP,BKM--Dg.Mari(76) wanita sebatang kara warga Belae,Kelurahan Biraeng,Kecamatan Minasate'ne. dapat bantuan bedah rumah dari Kodim berkat perhatian lurahnya yang dikenal mempunyai solidaritas tinggi selalu memperhatikan masyarakatnya.
Lurah Biraeng,Abdul Haling saat ditemui dilokasi (23/5)mengatakan, "Rumah ini di kerjakan mulai hari ini hingga senin depan. Kegiatan ini semata-mata untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat yang tercipta kesejahteraan. mudah-mudahan kegiatan seperti ini terus bisa dilaksanakan, karena sangat membantu masyarakat miskin".
Menurut Haling, rumah yang tidak layak huni di wilayahnya terdata 36 rumah, ia selalu mengusahakan untuk bisa direnovasi , ia sudah mencoba mengajukan bantuan ke dinas pemukiman dan dinas terkait sejak 2 tahun yang lalu, namun tidak terealisasi. Dan kini setelah ia mengajukan permintaan bantuan bedah rumah di Kodim Pangkep, hanya 2 minggu langsung terealisasi." Saya sungguh-sungguh berterimah kasih kepada Kodim Pangkep",kenangnya.
Komandan Kodim 1421 Pangkep,Letnan Kolonel(letkol) Inf Bakri mengatakan, " Ini adalah program Kodim di tahun 2013, dan murni swadaya ,sebelumnya 10 rumah tidak layak huni telah dibedah(renovasi) dikecamatan pangkajene. untuk satu rumah, besar dana yang dikeluarkan sekitar Rp10 juta hingga Rp12 juta ,hasil patungan dari Anggota Kodim serta Tonasa".
"Program kodim ini ditujukan untuk masyarakat miskin, karena mereka harus mendapatkan hunian yang layak. Sampai hari ini, kami menerima banyak permintaan untuk bedah rumah, jadi siap-siap patungan lagi,hahahaaa....candanya.(Ria)
PANGKEP,BKM--Dg.Mari(76) wanita sebatang kara warga Belae,Kelurahan Biraeng,Kecamatan Minasate'ne. dapat bantuan bedah rumah dari Kodim berkat perhatian lurahnya yang dikenal mempunyai solidaritas tinggi selalu memperhatikan masyarakatnya.
Lurah Biraeng,Abdul Haling saat ditemui dilokasi (23/5)mengatakan, "Rumah ini di kerjakan mulai hari ini hingga senin depan. Kegiatan ini semata-mata untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat yang tercipta kesejahteraan. mudah-mudahan kegiatan seperti ini terus bisa dilaksanakan, karena sangat membantu masyarakat miskin".
Menurut Haling, rumah yang tidak layak huni di wilayahnya terdata 36 rumah, ia selalu mengusahakan untuk bisa direnovasi , ia sudah mencoba mengajukan bantuan ke dinas pemukiman dan dinas terkait sejak 2 tahun yang lalu, namun tidak terealisasi. Dan kini setelah ia mengajukan permintaan bantuan bedah rumah di Kodim Pangkep, hanya 2 minggu langsung terealisasi." Saya sungguh-sungguh berterimah kasih kepada Kodim Pangkep",kenangnya.
Komandan Kodim 1421 Pangkep,Letnan Kolonel(letkol) Inf Bakri mengatakan, " Ini adalah program Kodim di tahun 2013, dan murni swadaya ,sebelumnya 10 rumah tidak layak huni telah dibedah(renovasi) dikecamatan pangkajene. untuk satu rumah, besar dana yang dikeluarkan sekitar Rp10 juta hingga Rp12 juta ,hasil patungan dari Anggota Kodim serta Tonasa".
"Program kodim ini ditujukan untuk masyarakat miskin, karena mereka harus mendapatkan hunian yang layak. Sampai hari ini, kami menerima banyak permintaan untuk bedah rumah, jadi siap-siap patungan lagi,hahahaaa....candanya.(Ria)
Langganan:
Postingan (Atom)