Selasa, 09 Juli 2013

Pol-Air temukan 7 Ton solar hasil timbunan



Satuan Kepolisian perairan(Satpolair)berhasil menyita 7
ton Bahan Bakar Minyak Solar dirumah warga kampung Lokkasaile
kelurahan Mappasaile Kecamatan Pangkajene kamis (4/7).

Kepala Satuan Kepolisian Perairan(Kasatpolair) AKP Darwis Akip mengatakan,
pihaknya menemukan BBM solar ini dalam rangka operasi dian untuk
antisipasi BBM bersubsidi 2013.

Darwis menceritakan, bahwa dirinya selalu mendapatkan info dari
masyarakat bahwa seringnya kapal sampan(jolloro')memuat galon besar
yang disinyalir berisi solar untuk dibawa kepulau.

Dasar dari laporan itu maka pihaknya melakukan pemantauan.

Pada(3/7)malam, pihaknya memantau sebuah kapal  yang sandar di
pelabuhan pangkajene dekat pasar, pihaknya  menyelusuri, orang dari
kapal berikut membawa solar tersebut  mengarah ke rumah tersangka, H
Ismail Ap.

Keesokan harinya,kamis(4/7) sekitar jam 10 pagi ia dan beberapa
anggota mendatangi rumah H Ismail,dan melakukan pengecekan dirumahnya,
setelah telusuri surat administrasi kepemilihan usaha, yang ternyata
ilegal.

"Pertama kami menemukan beberapa drum di dalam rumahnya yang berisi
solar sebanyak 3 ton, tapi kami menganalisa, pasti masih ada,  stlah
kita telusuri ternyata dibelakang rmahnya terdapat sesuatu yang
ditutupi terpal yg berisi galon besar. begitupun di 2 tempat yang
berbeda tepatnya di lantai 2 rumahnya dengan total keseluruhan 7 ton".

Ismail sempat meminta negosiasi terhadap kami, dengan alasan ia hanya
rakyat kecil dan mengaku memiliki penyakit diabetes. Namun ini bukan
masalah kecil, kami harus menindak lanjuti.

Maka hari itu juga  kami menyita dan bawa barang bukti tersebut ke
markas  polsek air untuk pengamanan lebih lanjut.

Dalam kasus ini terkait Undang2 No.22 tahun 2001 pasal 55 ayat B dan D
tentang bahan bakar minyak dan gas bumi, yang berisi setiap orang yang
menyalahgunakan pengangkutan dan atau niaga yang disubsidi pemerintah
dengan ancaman hukuman 6 tahun denda Rp.60 milyar,serta pasal 53
tentang niaga tanpa surat izin ancaman hukuman 3 tahun dan denda 30
milyar.

Kepala Kepolisian Resort(Kapolres)Pangkep,Ajun komisaris Besar
Kepolisian(AKP)Deny Hermana mengatakan, dalam kasus penimbunan saya
melihat pelaku melakukan sendiri tanpa ada bos atu pelaku utama,
karena dalam operasi dian yang dilakukan kepolisian, pelakunya
berbeda-beda, hingga saat ini total penyitaan BBM solar yang berhasil
di sita sebanyak 20 ton, tapi saya sangat berharap aparat tidak
terlibat".

Lagi Jaga Cucu, Rumah Terbakar

Tiga rumah dan dua motor hangus dilalap api saat si jago merah mengamuk di Kampung Sanrangan atau Baru-baru Toa, Kelurahan Bonto Perak, Kecamatan Pangkajene, Pangkep, Sabtu (6/7) pukul 13.15 Wita.
Belum ada laporan pasti penyebab kebakaran ini. Untuk sementara, aparat kepolisian menduga, kebakaran tersebut disebabkan hubungan pendek arus listrik yang terjadi di salah satu rumah korban.
Adapun tiga rumah yang hangus terbakar masing-masing milik H Nurdin Nuhung (60), Mirawati (28) dan Sumarni (37).
H Nurdin Nuhung yang ditemui di sekitar lokasi kejadian tampak syok. Sementara, dua korban lainnya beberapa saat setelah kejadian tak sadarkan diri.
Di beberapa tubuh H Nurdin terlihat luka bakar. Ia mengalami luka bakar saat berupaya menyelamatkan barang berharga dari dalam rumahnya. Termasuk menyelamatkan anggota keluarganya.
Nurdin mengatakan, beberapa saat sebelum kebakaran ia berada di kolong rumah menemani 2 cucunya yang sedang bermain. Namun, tiba-tiba beberapa tetangganya berteriak karena melihat api sementara menyala di rumah mereka.
"Saya langsung ke atas menyelamatkan surat-surat berharga. Makanya beberapa tubuh saya mengalami luka bakar," kata H Nurdin.
Hanya beberapa lama api membesar dan melalap dua rumah anaknya yang berada di samping dan belakang rumahnya. Sementara, kedua anaknya lagi tak berada di rumah.
"Saya heran, api itu dari mana. Istri saya berangkat pagi jualan di pasar, jadi tidak ada aktivitas masak-memasak, cucu saya juga tidak mungkin bermain api, karena mereka bersama saya," ucapnya pelan seraya menahan perih lukanya.
"Kalau dipikir kompor yang meledak, pastilah api datang dari arah dapur, tapi ini api datangnya dari ruang tamu," lanjutnya.
Eda, saksi mata yang melihat kobaran api mengaku tak bisa berbuat banyak. Ia hanya mampu berteriak memanggil warga untuk membantu, hingga ia pun tak sadarkan diri.
Sekitar  pukul 13.30, api dapat dipadamkan oleh 2 unit mobil pemadam kebakaran berikut 2 tangki air dari tangki yang dibantu oleh masyarakat. (ria/b)